FORMAT INSTRUMEN PENGAWASAN
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : SUPERVISI PENDIDIKAN
Dosen Pengampu : Bpk FAKHRUR ROZI
Disusun Oleh:
Khoirotur Rodhoh 083111017
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
FORMAT INSTRUMEN PENGAWASAN
I. PENDAHULUAN
Pengawasan adalah proses atau kegiatan melihat dengan cermat apakah pelaksanaan progam yang terjadi dalam sebuah organisasi atuu lembaga atau proyek sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi.Dalam konteks pengawasan satuan pendidikan, dimensi perbaikan lebih ditonjolkan dibanding dimensi penilaian semata, hal ini karena proses pendidikan tidak dapat disamakan degan proses produksi barang atau jasa dalam sebuah perusahaan atau penyelesaian pekerjaan padasebuah proyek. Pendidikan mengolah manusia untuk berubah dan bertambah dari segi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki sehingga sifatnya lebih abstrak dan tidak mudah diukur secara utuh. Dengan demikian pengawasan yang dilakukan oleh pengawas pendidikan lebih bersifat pembinaan dan bimbingan yang ditujukan pada perbaikan pelaksanaan . Disinilah diperlukan kemampuan pengawas satuan pendidikan untuk menyusun ataau mengembangkan instrumen pengawasan , makadari itu pemakalah akan menguraikan makalah mengenai format instrumen pengawasan.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Pengartian instrumen pengawasan
B. Langkah – langkah penyusunan instrumen
C. Format instrumen pengawasan
III. PEMBAHASAN
A. Pengartian instrumen pengawasan
Secara bahasa istilah instrumen diartikan sebagai alat pengukur.[1] Dalam kamus besar Bahasa Indonesia kata instrumen diartikan sebagai: (1) Alat yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu (2) sarana penelitian. [2] Dan Arikunto menyatakan bahwa instrumen pengawasan adalah alat yang berfungsi untuk memudahkan pelaksanaan sesuatu. Ia juga menjelaskan bahwa instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh pengumpul data untuk melaksanakan tugasnya mengumpulkan data.[3] Pengwasan diartikan sebagai proses melihat atau mencermati apakah yang terjadi sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi atau proses dalam menetapkan ukuran kinerja pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pengertian tentang instrumen dan pengawasan diatas dapat disimpulkan bahwa instrumen pengawasan adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang pelaksanaan kegiatan guna mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan.[4]
B. Langkah – langkah penyusunan instrumen
Menurut Natawijaja da beberapa langkah yang harus ditempuh dalam megembangkan instrumen pegawasan sekolah.Langkah – langkah tersebut dapat mengikuti tahapan sebagai berikut :
1. Menentukan masalah penelitian (bidang yang akan diawasi).
2. Menentukan variabel (yang diawasi).
3. Menentukan instrumen yang digunakan.
4. menjabarkan bangun setiap variabel.
5. Menyusun kisi – kisi.
6. Penulisan butir - butir instrumen.
7. Mengkaji ulang instrumen tersebut yang dilakukan oleh peneliti (pengawas) sendiri dan oleh ahli – ahli (melalui judjement).
8. Penyusunan perangkat instrumen sementara.
9. Melakukan uji coba dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrumen itu dapat diadministrasikan , apakah setiap butir instrumen itu dapat dan dipahami oleh subjek penelitian (pengawasan) , mengatahui validitas, mengetahui reliabilitas.
10. Perbaikan instrumen sesuai hasil uji coba.
11. penataan kembali perangkat instrumen yang terpakai untuk memperoleh data yang akan digunakan.[5]
Sedangkan bila pengawas (peneliti) ingin mengembangkan instru- men dengan prosedur adaptasi (menyadur), maka langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Penelaahan instrumen asli dengan mempelajari panduan umum (manual) instrumen dan butir-butir instrumen. Hal itu dilakukan untuk memahami (a) bangun variabel; (b) kisi-kisinya; (c) butir- butirnya; (d) cara penafsiran jawaban.
2. Penerjemahan setiap butir instrumen ke dalam bahasa Indonesia.
Penerjemahan dilakukan oleh dua orang secara terpisah.
3. Memadukan keduan hasil terjemahan oleh keduanya.
4. Penerjemahan kembali ke dalam bahasa aslinya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kebenaran penerjemahan tadi.
5. Perbaikan butir instrumen bila diperlukan.
6. Uji pemahaman subjek terhadap butir instrumen.
7. Uji validitas instrumen.
8. Uji reliabilitas instrumen.
Dengan mengacu pada pendapat Crocker dan Algina (Komala,
2003: 60-61), ada sebelas langkah yang dapat ditempuh untuk mengon- struksikan sebuah instrumen yang standar, yaitu:
1. Menentukan tujuan utama penggunaan instrumen
2. Menentukan tingkah laku yang menggambarkan konstruk yang hen- dak diukur atau menentukan domain.
3. Menyiapkan spesifikasi instrumen, menetapkan proporsi butir yang harus terpusat pada setiap jenis tingkah laku yang ditentukan pada langkah 2.
4. Menentukan pool awal butir.
5. Mengadakan penelaahan kembali terhadap butir-butir yang diperoleh pada langkah 4 dan melakukan revisi bila perlu.
6. Melaksanakan uji coba butir pendahuluan dalam melakukan revisi
bila perlu.
7. Melaksanakan uji lapangan terhadap terhadap butir-butir hasil langkah
6 pada sampel yang besar yang mewakili populasi untuk siapa instrumen ini dimaksudkan.
8. Menentukan ciri-ciri statistik skor butir, dan apabila perlu, sisihkan butir-butir yang tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan.
9. Merencanakan dan melaksanakan pengkajian reliabilitas dan validitas untuk bentuk akhir instrumen.
10. Mengembangkan panduan pengadministrasian, penskoran dan penaf- siran skor instrumen.
Pemilihan instrumen pengawasan sekolah harus didasarkan kepada rambu-rambu yang tepat. Sehingga jenis instrumen yang dipilih benar- benar sesuai untuk mengumpulkan data pengawasan secara tepat. Adapun rambu-rambu yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan instrumen pengumpulan data pengawasan sekoah dapat dilihat pada tabel di bawah ini (Arikunto, 1988: 52).
Tabel 3.1. Rambu-Rambu Pemilihan Instrumen
Pengumpulan Data Pengawasan
No | Metode | Instrumen | Data tentang |
1 | Angket | Angket | a. Pendapat responden b. Keadaan diri sendiri atau keadaan luar diri c. Kejadian yang sudah lampau atau terus menerus |
Skala sikap | Sikap diri responden | ||
2 | Wawancara (interviu) | Pedoman wawancara | a. Pendapat responden b. Keadaan diri sendiri atau keadaan luar diri c. Kejadian yang sudah lampau atau terus menerus |
No | Metode | Instrumen | Data tentang |
3 | Pengamatan | Check list | a. Keadaan (diam), banyak |
13
| (observasi) | | aspek, sudah diketahui jenis objeknya, tidak memerlukan penjelasan. b. Kejadian (berproses), banyak aspek sudah diduga pemunculannya, tidak memerlukan penjelasan urutan. |
Pedoman pengamatan | a. Keadaan atau kejadian yang baru diketahui kerangka garis besarnya. b. Keadaan atau kejadian yang garis besar latarnya diketahui | ||
4 | Dokumentasi | Check list | Keadaan atau kejadian bagi hal-hal masa lalu |
5 | Tes | Soal tes | Prestasi belajar,minat, aspek-aspek keprbadian, serta aspek-aspek psikologis yang lain, yang dikumpulkan dalam kondisi tertentu. |
C. Format instrumen pengawasan
a. Contoh format instrumen penilaian terhadap kegiatan proses belajar mengajar
Nama Guru :
Mengajar Kelas :
Bidang Studi :
Pokok Bahasan :
Ijasah Tertinggi :
Pangkat (golongan) :
NO | ASPEK YANG DIAWASI | A | B | C | D | E |
1 | Apakah guru merumuskan tujuan instruksional secara khusus? | | | | | |
2 | Apakah murid - murid aktif dalam belajar? | | | | | |
3 | Apakah murid – murid menunjukan kreativitas dalam memecahkan persoalan yang dihadapi dalam belajar? | | | | | |
4 | Apakah guru terampil dalam mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar ? | | | | | |
5 | Apakah proses dalam pengajaran dipergunakan cukup alat (media) pembelajaran? | | | | | |
6 | Apakah guru memahami dan membantu murid yang mengalami kesulitan dalam belajar? [6] | | | | | |
b. Contoh format instrumen penilaian kuesioner kepada guru – guru untuk mengetahui gaya mengajar yang menyngkut lingkungan mengajarnya
No | Pertanyaan | Jawaban | ||||
5 | 4 | 3 | 2 | 1 | ||
| Bila mengajar, apakah anda: | | | | | |
1 | Memberikan berbagai aspek instruksional bagi aktivitas – aktivitas yang berbeda secara simultan? | | | | | |
2 | Memberikan hal – hal yang berguna bagi semua murid sebagaimana dibutuhkan? | | | | | |
3 | Merencanakan aspek – aspek instruksional bagi kelompok – kelompok yang berbeda yang dibutuhkan untuk didiskusikan? | | | | | |
4 | Mengalokasikan waktu tertentu bagi aktifitas - aktifitas individual? | | | | | |
5 | Memperkenalkan murid – murid memilih sendiri tempat belajar ? | | | | | |
6 | Menyediakan berbagai sumber multi sensori untuk dipergunakan setiap murid atau kelompok – kelompok murid? | | | | | |
7 | Mempersiapkan kemungkinan – kemungkinan bagi murid – murid yang banyak bergerak,aktif atau banyak orang? | | | | | |
Contoh format instrumen pengawasan dalam RPP
Dalam contoh format instrumen kali ini akan menggunakan kuesioner tertutup. Kuesioner ini sendiri dapat digunakan untuk memperoleh jawaban-jawaban yang telah tersedia.
Dalam instrumen ini cukup memberi tanda list ( √ ) pada kolom yang telah disediakan
No | Aspek yang dinilai | Ya | Tidak |
1 | Apakah Standar Kompetensi sesuai dengan silabus? | | |
2 | Apakah Indikator sesuai dengan tujuan yang akan dicapai? | | |
3 | Apakah tujuan pembelajaran sesuai dengan kurikulum? | | |
4 | Apakah bahan ajar susuai dengan tujuan pembelajaran? | | |
5 | Apakah pemilihan metode sesuai dengan tujuan pembelajaran? | | |
6 | Apakah pemilihan metode sesuai dengan mater?i | | |
7 | Apakah penentuan langkah-langkah pembelajaran berdasarkan metode yang digunakan? | | |
8 | Apakah alokasi waktu proses pembelajaran sesuai dengan proporsi? | | |
9 | Apakah penetapan metode berdasarkan kemampuan siswa? | | |
10 | Apakah media sesuai dengan tujuan pembelajaran? | | |
11 | Apakah media sesuai dengan materi pembelajaran? | | |
12 | Apakah media sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan siswa? | | |
13 | Apakah evaluasi mengacu pada tujuan? | | |
14 | Apakah mencantumkan bentuk evaluasi? | | |
15 | Apakah mencantumkan jenis evaluasi? | | |
| Jumlah list | | |
IV. KESIMPULAN
Pengawasan adalah proses atau kegiatan melihat dengan cermat apakah pelaksanaan progam yang terjadi dalam sebuah organisasi atuu lembaga atau proyek sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi. Pengawasan perlu dilakukan agar diketahui ada atau tidaknya penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan.
V. PENUTUP
Demikianlah makalah tentang format instrumen pengawasan yang dapat kami sajikan, kami menyadari dalam pembuatan mkalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karna itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan untuk memperbaiki pembuatan makalah berikutnya.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih bagi para pembaca dan semua pihak yang membantu dalam peyelesaian pembuatan makalah ini hingga mempresentasikannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi,H, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai pustaka, 2002
Arikunto,S, Penilaian Program Pendidikan, Jakarta: Depdikbud,1988
Harjono,K, kamus populer Inggris – Indonesia, Jakarta:Gramedia, 2002
INSTRUMEN KEPENGAWASAN, DIREKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU MUTU PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL, Jakarta: 2008
K.Komala, Instrumen Untuk Mengugkap Kecenderungan Profil Inteligensi Jamak siswa Sekolah Menengah Tesis pada PPS UPI, Bandung: tidak diterbitkan, 2003
www.Itjenkemdagri.qo.id
[3] S.Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Jakarta: Depdikbud,1988), hlm.51
[4] www.Itjenkemdagri.qo.id
[5] K.Komala, Instrumen Untuk Mengugkap Kecenderungan Profil Inteligensi Jamak siswa Sekolah Menengah Tesis pada PPS UPI, (Bandung: tidak diterbitkan, 2003 ), hlm.59
[6] INSTRUMEN KEPENGAWASAN, DIREKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU MUTU PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL, (Jakarta: 2008) hlm.22
0 komentar:
Posting Komentar